A Soal & Jawaban PAS Semester Genap Kelas 5 SD/MI Mapel Bahasa Indonesia dan PKn Tahun 2022. 1. Tanggung jawab warga negara membangun kesadaran hidup berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 caranya dengan mengamalkan Pancasila. Salah satu bentuk pengamalan sila ke-3 adalah A. Menghargai perbedaan suku, ras, dan bahasa.
Setiapdaerah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing, tidak heran jika Indonesia dijuluki sebagai negara multikultural. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang pada prosesnya rentan mengalami suatu perpecahan. Dalam hal ini, keragaman suku bangsa tersebut dapat dijadikan sebagai sarana dalam membentuk
Pariwisatasebagai pendukung pembangunan yang menjadikan bidang ini layak. Pluralitas agama pada satu sisi menjadi modal kekayaan budaya suatu. Ips 1.keunikan suatu daerah dapat dijadikan sebagai modal untuk. Pembangunan ekonomi di suatu daerah dapat diukur mengunakan salah satu. B) pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah
Jawabanterverifikasi. Halo Lestari L, Kakak bantu jawab ya! Jawaban : B. Homogen Pembahasan : Integrasi sosial adalah sebuah proses penyesuaian unsur-unsur sosial yang beragam (seperti; agama, bahasa, ras, nilai) dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan atau dengan kata lain menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang baru.
Tapikhusus untuk Papua, ada keunikan yang sangat khas yaitu budayanya. Foto ini kami ambil ketika ada upacara bakar batu. Suatu kehormatan bisa menghadiri acara ada bakar batubersama ibu² wali murid dan bapak pendeta. Kini koteka dijadikan souvenir yang mudah di dapatkan di toko souvenir daerah perkotaan Papua. Untuk sebuah souvenir
ISIA2F. Nama ………………… ULANGAN HARIAN TEMA 6. PANAS DAN PERPINDAHANNYA PPKn, IPS, SBdP KELAS V SD KALIGONDANG PPKn KD A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, atau d! 1. Apakah tujuan pembuatan konvensi hak-hak anak oleh PBB? a. Memberikan fasilitas bagi masyarakat b. Memberi lowongan pekerjaan untuk anak-anak c. Memberi perlindungan dan menegakkan hak-hak anak d. Memberi perlindungan bagi tenaga kerja yang bekerja di luar negeri 2. Berikut yang tidak termasuk hak anak menurut Konvensi Hak-hak anak adalah.. a. Hak perlindungan b. Hak tumbuh kembang c. Hak kelangsungan hidup d. Hak untuk mendapatkan pekerjaan 3. Memperhatikan guru dan menaati peraturan sekolah merupakan …. siswa a. Hak c. tanggung jawab b. Kewajiban d. pekerjaan 4. Dalam pasal 29 ayat 2, setiap warga negara berhak…. a. Mendapat kehidupan yang layak b. Mendapatkan perlindungan hokum c. Memperoleh pendidikan dan pengajaran d. Memilih, memeluk, dan menjalankan agama sesuai kepercayaam masing-masing 5. Dalam kegiatan pelelangan ikan banyak profesi yang berperan, termasuk seorang pembeli. Kewajiban seorang pembeli dalam pelelangan ikan adalah…. a. Menjaga keasrian ekosistem laut b. Menjamin keadaan atau kualitas barang c. Mengantarkan barang sesuai dengan tujuan d. Membayar harga pembelian pada waktu serta tempat yang telah ditetapkan B. Jawalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 6. Apakah perbedaan hak dan kewajiban? Hak ………. Kewajiban ……….. 7. Tuliskan 3 hak anak menurut Konvensi Hak-hak anak! a. ……. b. ……. c. ……. 8. Jelaskan peran, hak, dan kewajiban seorang nelayan! Peran ………. Hak ………. Kewajiban ………. 9. Sebutkan 3 contoh permasalah sosial yang ada di sekolah! a. …. b. …. c. …. 10. Tuliskan penyebab dan cara mengatasi permasalahan sosial berikut! Permasalahan sosial Penyebab Cara Mengatasi Banjir Pencemaran lingkungan IPS KD C. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, atau d! 11. Dalam interaksi manusia dan lingkungan alam, kita harus tetap menjaga kelestariannya. Contoh sikap menjaga kelestarian alam adalah…. a. Penebangan hutan secara liar b. Menangkap ikan dengan bom c. Melakukan daur ulang sampah d. Membuang limbah industri ke sungai 12. Memperoleh penghasilan merupakan pengaruh usaha dalam bidang…. a. Sosial c. Budaya b. Ekonomi d. Politik 13. Contoh pengaruh usaha terhadap lingkungan sosial adalah…. a. Menambah devisa negara b. Melestarikan warisan budaya c. Membuka lapangan pekerjaan d. Mengenalkan kerajinan Indonesia di mancanegara 14. Keunikan suatu daerah dapat dijadikan modal untuk…. a. Meningkatkan tingkat pendidikan b. Melestarikan sumber daya alam c. Meningkatkan perekonomian masyarakatnya d. Membangun sarana dan prasarana jalan raya 15. Berikut yang merupakan simbol kuliner Papua adalah…. a. Papeda c. Rendang b. Kerak telor d. Bika ambon D. Jawalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 16. Jelaskan manfaat lingkungan alam bagi manusia! Jawab 17. Sebutkan 3 contoh bentuk interaksi manusia dengan lingkungan alam yang berdampak negatif! a. ….. b. ….. c. ….. 18. Bagaimana pengaruh kerajinan tangan khas Indonesia di bidang budaya? 19. Bagaimana pengaruh keberadaan oleh-oleh khas suatu daerah terhadap pengaruh ekonomi masyarakatnya? 20. Sebutkan 3 contoh simbol kuliner/oleh-oleh khas suatu daerah beserta daerahnya! a. ….. berasal dari …….. b. ….. berasal dari ……. c. ….. berasal dari ……. SBdP KD E. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, atau d! 21. Urutan nada yang tersusun secara berurutan disebut…. a. Nada c. Tangga nada b. Tempo d. Diatonis mayor 22. Alat musik yang menggunakan sistem tangga nada p entatonis adalah…. a. Piano c. Gamelan b. Organ d. Pianika 23. Lagu Cing cangkeling memakai 5 nada pokok. Maka, lagu tersebut bertangga nada…. a. Diatonis c. Diatonis mayor b. Pentatonis d. Diatonis minor F. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 24. Jelaskan perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis! Diatonis Pentatonis 25. Sebutkan 3 lagu daerah yang menggunakan tangga nada pentatonis! Jawab SBdP KD G. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, atau d! 26. Garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari disebut…. a. Pola lantai c. Koreografi b. Senam lantai d. Tatanan tari 27. Contoh pengembangan pola lantai garis lengkung adalah…. a. Zig-zag c. Lingkaran b. Horizontal d. Segitiga 28. Tari daerah yang mengalami perubahan dengan cara diaransemen ulang dan dikembangkan menjadi tarian baru disebut…. a. Tari baru c. tari budaya b. Tari daerah d. tari kreasi baru 29. Tari merak dipentaskan dengan menggunakan pola lantai…. a. Lurus c. diagonal b. Lengkung d. horizontal H. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 30. Sebutkan 3 jenis pola lantai garis lurus! a. …. b. …. c. ….
Jawabankeunikan dari suatu daerah dapat menjadi *ciri khas* daerah tersebut,yang membedakan dengan daerah lainPenjelasanjadi jawabannya "ciri khas"kalau boleh jadikan jawaban tercerdas terimakasih semangat belajarnya keunikan dari suatu daerah dapat menjadi Ciri Khas Tersendiri bagi daerah tersebut,yang membedakannya dengan daerah lain⏩ Pembahasan======================================Keberagaman» Keberagaman merupakan suatu kondisi di dalam masyarakat yang terdapat banyak sekali perbedaan, karakteristik, keragaman. Keberagaman di Indonesia ada Keberagaman SARA Suku, Agama, Ras, Antar golongan . Keberagaman sangat berperan penting bagi sebuah negara/daerah karena dapat menjadi sebuah ciri khas bagi daerah/negara tersebut. AyoBelajar
Setiap daerah memiliki keunikan dan budaya masyarakat sendiri. Keunikan suatu daerah menjadi modal utama untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Banyak daerah berusaha menggali potensi daerahnya dan mengembangkannya. Salah satunya adalah satu kota penghasil batik terbanyak di Indonesia adalah? Solo Yogyakarta Semarang Bandung Semua jawaban benar Jawaban ASolo. Dilansir dari Ensiklopedia, setiap daerah memiliki keunikan dan budaya masyarakat sendiri. keunikan suatu daerah menjadi modal utama untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. banyak daerah berusaha menggali potensi daerahnya dan mengembangkannya. salah satunya adalah satu kota penghasil batik terbanyak di indonesia adalah solo.
yukkiewow01 yukkiewow01 JawabanKeunikan suatu daerah dapat dijadikan sebagai modal untuk meningkatkan perekonomian membantu DMohon maaf kalau benar tolong dijadikan sebagai yg terbaik y. Iy, sama-sama D makasih ya kak ☺️ Terimakasih y karena sudah dijadikan jawaban yg terbaik D Iklan Iklan muhammadabdduloh1945 muhammadabdduloh1945 Jawabanuntuk meningkatkan perekonomian masyarakat السلام عليكم Kamu laki laki pok anti udah bangun السلام عليكم ana mau tidur dulu y Iyadh Iklan Iklan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seringkali, meski tidak selalu, yang dijadikan sebagai penanda atau penciri untuk menunjuk kekhasan alias keunikan suatu daerah atau tempat tertentu adalah makanan alias kuliner daerah tersebut. Contohnya Bandung identik dengan peyeum-nya, Madura dan Betawi dengan soto-nya, dan Jogja dengan gudeg-nya. Sedangkan untuk kasus Banten, selain sate bandeng, makanan atau kuliner yang juga diidentikkan dengan kekhasan Banten adalah nasi sumsum dan rabeg wedhus. Selain tentu saja ada kuliner rakyat Banten yang telah lama akrab dengan lidah kita, yaitu nasi uduk. Oleh Sulaiman Djaya Pekerja Budaya Sementara itu, secara sosiologis dan antropologis, aneka kuliner di Nusantara juga mencerminkan keragaman dan kekayaan kultural masyarakat Nusantara itu sendiri. Makanan rakyat, demikian ujar salah-seorang pengajar di Jurusan Antropologi UGM, Lono Simanjuntak, adalah salah-satu cerminan unsur budaya yang cukup sentral karena menunjukkan penanda keragaman pencerapan tubuh manusianya, yang dalam hal ini adalah lidah dan selera, yang ternyata tidak sama alias memiliki kekhasan dalam setiap etnis dan masyarakat di Nusantara. Contohnya perbedaan antara orang Jawa yang menyukai manis dengan orang Padang yang menyukai pedas. Hal lain yang juga menarik adalah keragaman dan kekhasan makanan atau kuliner setiap etnis atau masyarakat di Nusantara tersebut erat kaitannya dengan lingkungan alam dan kondisi sosial masyarakatnya. Sebut saja sebagai contohnya unsur-unsur atau bahan-bahan yang menjadi makanan alias kuliner suatu masyarakat atau etnis-etnis tertentu di Nusantara berkait erat dengan khasanah kekayaan alam dan kondisi lingkungan yang membentuk budaya masyarakatnya. Contohnya, masyarakat di Papua cukup akrab dengan kuliner dan makanan yang terbuat dari sagu dan masyarakat di Madura dengan jagung. Yang juga tak kalah remeh, yang dalam hal ini secara ekologis, ada banyak ragam makanan atau kuliner masyarakat di Nusantara yang dalam proses pembuatannya ramah lingkungan alias tidak merusak secara ekologis, semisal ragam makanan atau kuliner dan jajanan rakyat yang menggunakan daun jati dan daun pisang sebagai kemasan dan pembungkusnya, dan lain sebagainya. Ragam Budaya Banten dalam Kuliner Seperti di masyarakat-masyarakat atau etnis-etnis lainnya di Nusantara, seperti telah disebutkan, ada banyak ragam makanan atau kuliner masyarakat Banten yang dapat menjadi penanda atau penciri kultural masyarakat Banten, semisal nasi sumsum, nasi uduk, dan rabeg wedhus, untuk menyebut beberapa contohnya saja. Dan rupa-rupanya, keragaman makanan atau kuliner masyarakat Banten itu, juga mencerminkan keragaman dan kekayaan kultural, yang pada saat bersamaan, juga menjadi penciri alias penanda aspek-aspek sosial dan historis makanan atau kuliner itu sendiri. Sebagai contoh, rabeg wedhus konon dalam sejarahnya merupakan menu makanan favorit para Sultan Banten, yang dapat dikatakan sebagai menu wajib di keraton Kesultanan Banten. Sementara nasi sumsum dan nasi uduk merupakan makanan dan kuliner masyarakat Banten kebanyakan alias masyarakat Banten pada umumnya. Meski untuk konteks saat ini, diferensiasi tersebut telah lebur, hilang, dan mencair seiring perubahan sosial-politik masyarakat dan maraknya kehidupan masyarakat kapitalis mutakhir yang nyaris seragam. Singkatnya, meskinya mulanya kuliner atau makanan tertentu merupakan menu kelas tertentu pula, sekarang sudah tidak lagi berlaku, alias telah mengalami demokratisasi makanan dan kuliner dalam masyarakat Banten, seperti juga dalam masyarakat-masyarakat atau etnis-etnis lain di Nusantara. Ragam kuliner dan makanan masyarakat Banten tersebut, dapat kita jumpai di beberapa tempat, khususnya di wilayah Serang, semisal di kawasan Pasar Lama yang juga terkenal dengan jajanan rakyat bubur sumsumnya itu, Royal, kawasan Ciceri dan lain sebagainya. Dan khusus untuk nasi uduk dan bubur sumsum itu, kita dapat menjumpainya di waktu-waktu malam hari, meski tidak selalu. Budaya Sosial-Keagamaan Kuliner Masyarakat Seperti juga di masyarakat-masyarakat atau etnis-etnis lain di Nusantara, ada ragam makanan atau kuliner tertentu masyarakat Banten yang dibuat pada waktu-waktu tertentu pula, semisal ragam makanan dan kuliner yang dibuat pada hari-hari raya atau hari-hari suci keagamaan dan pada bulan Ramadhan alias bulan puasa ummat Islam. Contohnya adalah apem, rangginang, ketupat, kolak, gemblong, tape, jipang, dodol, dan masih banyak lagi yang akan menjelma deret panjang bila diabsen satu persatu. Setidak-tidaknya, pembuatan ragam makanan dan kuliner masyarakat Banten pada waktu-waktu tertentu, semisal pada hari-hari raya atau hari-hari suci keagamaan dan pada bulan puasa itu, mencerminkan dekatnya nuansa religius dan keagamaan dalam tradisi atau budaya pembuatan ragam makanan dan kuliner dalam masyarakat Banten itu sendiri. Selain itu, ada juga ragam makanan atau kuliner masyarakat Banten yang dibuat, disajikan, dan disantap dalam upacara-upacara selamatan atau riungan, semisal nasi kuning, nasi ketan, bubur beras, dan lain sebagainya, yang dapat dijadikan sebagai penanda bahwa memang ragam makanan atau kuliner tertentu masyarakat Banten memang dikhususkan sebagai “sajian” yang sifatnya sakral dan dalam rangka upacara keselamatan semisal ruwatan atau selamatan anak yang baru lahir dan membuat rumah. Kuliner Sebagai Identitas dan Kekayaan Budaya dan Pariwisata Tak ragu lagi, selain aspek sosial dan keagamaan ragam makanan atau kuliner masyarakat Banten itu, juga akan menjadi daya-tarik dan kekayaan yang sifatnya “kebudayaan dan kearifan lokal” dan juga dapat menjadi daya-tarik pariwisata Banten itu sendiri. Kita sudah maphum, ketika orang mengunjungi sebuah tempat wisata, mereka juga tak semata-mata ingin menikmati keindahan atau kekhasan suatu daerah yang dikunjungi, melainkan juga ingin mengetahui dan merasakan kekhasan makanan dan kuliner daerah atau tempat yang mereka datangi dan mereka kunjungi. Jika demikian, maka tak ragu lagi, keragaman kuliner atawa jajanan masyarakat Banten seperti nasi sumsum, rabeg wedhus, nasi uduk, bubur sumsum, sate bandeng, dan yang lainnya itu, akan menjadi penanda, penciri, atau penunjuk budaya dan identitas apa yang akan kita sebut kekhasan Banten sebagai lanskap kultural dan pariwisata. Bahkan, dan di sini kita boleh bangga, sate bandeng dan nasi sumsum, sudah cukup populer bagi masyarakat-masyarakat lain di luar Banten, bahkan wisatawan asing. Namun demikian, masih banyak ragam makanan atau kuliner masyarakat Banten lainnya yang belum cukup dikenal oleh masyarakat atau orang dari luar Banten, semisal nasi uduk Banten dan bubur sumsum. Dan sebelum tulisan ini disudahi, sekali lagi tulisan ini ingin menekankan, bahwa ragam makanan atau kuliner masyarakat Banten, semisal nasi sumsum dan rabeg wedhus, selain sate bandeng yang sudah populer itu, tak bisa diingkari, adalah juga salah-satu identitas dan paten sosial-budaya masyarakat Banten yang akan menjadi penciri atau penanda apa yang akan kita sebut sebagai Banten itu sendiri. Bahwa Banten juga tidak hanya silat, magic atau debus, tetapi kearifan lokal dan keragamanan budayanya, yang dalam hal ini salah-satu contohnya tercermin dalam keragaman makanan atau kuliner masyarakatnya. [] Sumber Radar Banten, 10 Juli 2012. Lihat Foodie Selengkapnya
keunikan suatu daerah dapat dijadikan modal untuk