Padapengalaman liburan ke Jepang kali ini saya melakukan perjalanan solo. Karena Jepang negara yang aman bagi traveler wanita. Berawal dari mencari tiket. setibanya langsung meluncur ke lokasi wisata pertama. Jalan Dotonbori, ini adalah area yang wajib di kunjungi. Waktu paling sempurna untuk kesini adalah sore menjelang malam. Namjatownadalah pengalaman indrawi, dari aroma makanan Jepang yang lezat hingga lampu-lampu atraksi taman yang berkelap-kelip. Setelah kunjungan penuh energi ke Namjatown, mungkin pecinta kuliner yang lapar dapat menjelajahi jalan-jalan kota dan mencoba beberapa hidangan di beberapa restoran terbaik Tokyo? PengalamanJalan-jalan Ke Jepang : Part 1 (Kawaguchiko) Pada tanggal 2 November kemarin, gw sama beberapa teman gw memutuskan untuk melakukan travelling ke Jepang. Ya ke Jepang merupakan impian gw sejak dulu. Pengen ngerasain ke negara yang sering gw liat di anime sama di film The Last Samurai. Memang negara yang 1 ini sangat menarik karena 406Replies to "Pengalaman Jalan-Jalan ke Jepang 10 hari 6 Kota ( Updated 2020 )" rey says: 20-September-2021 at 22:58. gua ada rencana ke Jepang, dan suka bgt baca berbagai info soal jepang karna jujur gua takut ya buat kali pertama, dan gokil, ini si lengkap bgt, bakal gua pelajarin bgt dah, thankyouuu kak!!! Diakhir cerita pengalaman gw ini, akan ada sedikit summary mengenai perjalanan gw di Jepang selama 9 hari. Setelah dari Kyoto, kita pun berangkat menuju ke Tokyo. Perjalanan memakan waktu hampir 3 jam. Sesampainya di Tokyo, kita pun langsung menuju penginapan. Nama penginapannya adalah East Hotel 57 dan seperti biasa, Rahman dengan pintar kHo2Hcy. To the Promised LandJalan-jalan ke Jepang ini adalah perjalanan perdana gw ke luar negeri. Jalan-jalan ini tanpa agen travel, itinerary ke jepang selama 9 hari ini disusun sendiri oleh teman yang sering bolak-balik ke perjalanan ke jepang ini gw menuju berbagai kota Tokyo, Osaka, Kyoto, dan terakhir Fuji. Dari Tokyo ke Osaka lalu kembali ke Tokyo sambil mencoba naik bus malam, lumayan menghemat biaya akomodasi ketimbang naik kereta juga mengunjungi Universal Studio Osaka, Fuji-Q Highland Park, hingga pusat-pusat belanja di Tokyo. Total biaya perjalanan ke Jepang sebesar Rp 20 jutaan rupiah. Selama 9 hari, mengunjungi 3 kota besar, 2 wahana, dan 3 pusat belanja di Tokyo, menurut gw, sangat sepadan dengan pengalaman yang gw > DenpasarFriday, 19 October 20181715 WIB CGK–DPS 2015 WITAAirbus A332 JETGA 0426Denpasar > NaritaSaturday, 20 October 20180045 WITA DPS–NRT 0850 JSTBOEING 777 JETGA 0880ReturnNarita > DenpasarSunday, 28 October 20181100 JST NRT–DPS 1740 WITABOEING 777 JETGA 0426Denpasar > CengkarengSunday, 28 October 20182015 WITA DPS–CGK at 2115 WIBBOEING 737-800 JETGA 0423 Pada tanggal 2 November kemarin, gw sama beberapa teman gw memutuskan untuk melakukan travelling ke Jepang. Ya ke Jepang merupakan impian gw sejak dulu. Pengen ngerasain ke negara yang sering gw liat di anime sama di film The Last Samurai. Memang negara yang 1 ini sangat menarik karena sifat orang-orang Jepang itu sendiri. Gw masi ingat salah satu potongan cuplikan dimana Captain Algren Algren San kalau dipanggil orang Jepangnya diperankan oleh Tom Cruise sangat kagum dengan kepribadian orang Jepang. Ya orang Jepang bisa dibilang adalah orang yang semenjak membuka mata sampai menutup mata sangat sadar dengan apa yang dikerjakan di hari itu. Loh bukannya biasa aja? Tar dulu, coba kalian pikirkan apa yang biasa kalian lakukan sehari-hari. Pasti pada gak sanggup kan? Karena biasanya yang kita lakukan sehari-hari adalah sesuatu yang sifatnya auto pilot. Contohnya gw bangun tiap pagi, mandi terus berangkat kantor. Trus jam 6 pulang udah gitu aja terus ampe gajian. Orang Jepang melakukan itu dengan cara yang berbeda dan mereka melakukan itu dengan sempurna. Terus apa aja sih yang gw temuin disana? Berikut sharing pengalaman gw selama di Jepang. Perjalanan ke Jepang ini dimulai dari tanggal 2 November pukul gw berangkat dari CGK menggunakan Singapore Airlines. Keren gak? Kebetulan waktu itu kantor gw lagi promo tiket pesawat. Biasanya ke Jepang naik SQ untuk sekali jalan bisa 5 jutaan, nah waktu itu 5 juta sudah dapat roundtrip. Ya uda deh langsung beli. Untuk periode pembeliannya waktu itu adalah bulan Maret. Jadi gw sudah merencanakan perjalanan ini lumayan lama sekitar 9 bulan. Untuk SQ sendiri, gw cuma transit sekali yakni di Singapore. Cuma waktu itu gw sempat kesal karena pesawat SQ yang gw tumpangin rada jelek. Jujur rada kesel karena gw pikir SQ itu keren pesawatnya ternyata ga lebih bagus dari Garuda. Sesampainya di Singapore, gw harus pindah pesawat dari terminal 3 ke terminal 2. Lumayan jauh itu karena harus naik Sky Train dulu, namun buat pengalaman sikat saja lah. Untuk liat bentuk petanya Changi Airport bisa dilihat disini. Nah, ternyata pesawat yang menuju Narita itu sama dengan pesawat yang menuju ke Los Angeles yang berakibat banyak bule di dalam pesawat. Yang gw lumayan surprise adalah ketika gw naik pesawat yang ke LA ini karena pesawatnya lebih OK mirip dengan pesawat KLM yang gw tumpangin dari Belanda ke Singapore. So akhirnya gw jadi deh ngata-ngatain SQ hehe. Perjalanan dari Changi ke Narita memakan waktu 6 jam 45 menit, lumayan bikin pegel pantat dan mata sepet karena hari sebelumnya gw gak tidur karena takut ketinggalan pesawat. Ada hal yang unik yang gw laluin waktu ke imigrasi jepang karena mereka ga melakukan cap ke visanya melainkan ngasi stiker gitu. Padahal gw berharap di stempel supaya keliatan banyak capnya hehe. Oh iya, hal yang pertama lw butuhkan adalah nyalain wifi yang gw bawa dari Indonesia. Waktu itu gw nyewa di javamifi, cuma ada yang ngeselin karena waktu dinyalain ternyata gak bisa konek internet. Untung gw bisa telp ke Indonesia karena sebelumnya gw uda beli skype call in case emergency dan ternyata memang kepake disini. Dari Narita, kita langsung bergegas menuju penginapan di Shinjuku. Ada hal yang lumayan ngeselin disini karena si Rahman eh iya gw waktu ke Jepang pairingnya bareng Rahman karena beli tiketny bareng gw nanya arah ke hotel ma tukang sapu. Alhasil, gw sama rahman terombang-ambing di kereta listrik selama 2 jam. Hikmah dari nyasar ini adalah jangan pernah percaya ma tukang sapu wkwk. Tetapi pada akhirnya gw sampai juga di penginapan yakni Tokyo House Inn. Di Shinjuku, kami cuma sehari doank karena memang waktu disini hanya untuk transit menuju tujuan utama pertama kami disini yakni Kawaguchiko. Ga ada yang terlalu istimewa di Shinjuku karena tempatnya mirip-mirip Tanah Abang di Indonesia jadi ya jangan terlalu banyak berharap, bukan tempat wisata yang ramah turis. Tetapi kalau lw mw coba macam-macam ma Yakuza, disini menurut gw tempat yang tepat untuk memulainya wkwk. Btw untuk penginapannya sendiri menurut gw cukup lumayan untuk ditempatin, ranjangnya bertingkat tapi ya. Kebetulan kemarin 1 kamar isinya buat 6 orang, hanya aja kemarin yang ikut 5 orang jadi ada 1 ranjang kosong. Sayangnya kemarin gw lupa untuk foto kamarnya, cuma foto lorongnya aja. Ini kalau mau liat bentuk lorongnya. Lorong Tokyo House Inn Lumayan cozy lah kalau mau cobain, btw pemilik tokyo house inn bukan orang Jepang melainkan orang Nepal. Oh ya jangan bilang dia orang India ya, dia ga suka karena banyak yang nganggap dia India. Jadi kalau mau nginep disini terus SKSD mungkin bisa deh hehe. Siapa tau dapat diskon. Disini juga dapat breakfast cuma ya gitu, jangan berharap breakfastnya mewah. Nah kalau tampak depan hostelnya kayak gini. Maklumin kalau ada mukanya hehe Jalan Depan Tokyo House Inn Agak masuk-masuk gang gitu, mirip-mirip di Jakarta lah. Cuma ya bentuk jalannya doank. Sisanya beda ya, apalagi sifat orang-orangnya wkwk. Pas di Shinjuku, kebetulan kita menyempatkan diri ke odaiba. Nah kalau mau gampang ingat odaiba, ingat aja stasiun televisi yang pernah ada di film digimon. ini dia stasiun tvnya Sayangnya gw motoin, tapi uda gw masukin story hehe. Jadi kalau mau liat bisa follow IG gw aja haha. Nah sebenarnya bukan ini yang mw kita datengin melainkan patung liberty yang ada di odaiba. Jadi bentuk patungnya mirip banget sama yang asli, cuma ya tetep ini KW supernya mungkin hehe. Berikut fotonya Nah mirip kan? Btw kalau kesini sebaiknya jangan pake jaket terlalu tebal karena lumayan panas. Waktu di Shinjuku emang dingin, cuma pas uda sampai sini dah macam kayak Bali lebay mode ON . Di dekat sini juga banyak spot foto yang bagus untuk mengabadikan foto-foto instagramable. Contohnya kayak gini Buat yang hobi lari Nice Spot nih Ini Sebelum naik jembatannya Setelah selesai dengan Odaiba, kita langsung ke kawaguchiko sorenya. Oh iya, untuk ke kawaguchiko, butuh menggunakan JR Pass kalau mau murah karena sekali jalan kesana tiketnya sekitar 3000 yen. Di Shinjuku station, kita bisa menukar tiket JR yang sudah di beli di Indonesia. Untuk harga JR Pass sendiri lumayan bikin tekor karena harganya sudah juta sendiri. Mayan gak tuh? Tetapi itu worth banget kalau dipake buat muter2 naik kereta, kecuali lw naik taxi ya kagak guna juga. Untuk penampakannya seperti ini. Bentuk JR Pass Cara pakainya simple banget, cukup nunjukkin itu sebelum lw masuk ke stasiun. Tapi jangan lewat ke gerbang otomatis ya karena kalau salah lw bisa kena denda. Seapes2nya lw bisa ga diijinkan lagi datang ke Jepang wkwk. Terus perhatikan juga stasiun mana yang bisa dilewatin JR Pass, karena ga semua stasiun bisa dilewatin JR Pass. Oke balik lagi ke perjalanan kawaguchiko, jadi kita naik NEXT. Nah diusahakan selalu reserved seat kalau naik kereta ini karena yang non reserved seat itu rebutan kyk kereta KRL. Jadi mending luangkan waktu untuk reserved seat. Kita juga ga perlu bayar untuk reserved seat, so mending reserved seat. Perjalanan berikutnya adalah menuju ke Kawaguchiko. Jujur gw gatw ini sebenarnya tempat apa karena yang punya ide kemari adalah si Rahman. Maklum waktu menentukan itinerary paling banyak si Rahman, dia uda macam seksi acaranya gitu. Nah saat perjalanan menuju ke Kawaguchiko ada hal konyol yang bikin gw ngakak. Jadi ceritanya waktu ke stasiun menuju ke Kawaguchiko, si Rahman dan Elbert keluar belakangan karena ada barangnya yang ketinggalan. Nah gw uda bilang suruh buru2 keluar karena gatw kalau tiba-tiba keretanya jalan. Dan bener yang gw bilang apa, keretanya cuma berhenti kurang dari 5 menit dan pas si Elbert n Rahman mau keluar tiba-toba pintunya ketutup. Yang bikin ngakak adalah ada ibu-ibu Jepang yang ngeliatin gw dari luar ngeliat si Elbert ma Rahman ketutup eh tiba-tiba dia ketawa sendiri. Kampret nih emak-emak Jepang wkwk. Untuk penampakan stasiunnya seperti ini. Oh ya ini stasiun transit, untuk ke kawaguchiko dari stasiun ini harus naik kereta lokal dan makan waktu 1 jam. Jadi ya lumayan sambil nunggu. Kalau ga salah harus ngelewatin 10 stasiun untuk sampai tempat tujuan. Jadi stasiunnya dari ujung ke ujung wkwk. Mayan ya pak. Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya sampai jumpa di Kawaguchiko. Tempatnya dingin banget cuy, hampir 10 derajat. Pas pagi bahkan bisa 5 – 7 derajat. Eh tapi ini belum musim dingin ya, kalau musim dingin bisa minus. Cuma ya balik lagi ngapain lw orang tropis datang pas musim dingin. Lw ga bakal kuat badannya, wong gw uda pake jaket kulit trus baju tebal aja masi kedinginan. Untuk penampakannya daerah kawaguchiko kayak gini. Suhunya 11 derajat cuy Buat kalian yang mau main kesini, gw sarankan untuk menginap di KOE House. Etapi gw sendiri belum pernah nginep disini karena waktu dibeliin Rahman, tempatnya gw kata-katain karena bentuknya kayak Indomaret. Dan yang paling bikin gw nyesek adalah karena ternyata tempatnya deket banget sama stasiun cuy. Jadi kalau ada yang mau traveling lagi, mending coba nginep disana terus tar kasi tau gw yak? Beneran kayak indomaret gak? wkwk. Kalau mau liat penampakannya seperti ini. Indomaret Koe House Nah karena kita pindah tempat, jadi sekarang nginepnya di K’s House. Etapi jangan sampai kalian kecele ya, di daerah kawaguchiko itu ada beberapa K’s House. Jadi pastiin dulu kalian tinggal dimana karena kalau salah tar nyesek kayak gw kemarin wkwk. Emang jaraknya ga jauh, cuma gerek2 koper mah lumayan. Untuk penampakan K’s House nya. Ini tempat gw nginep Malah nyasar kemari Daerah Kawaguchiko ini mirip banget dengan Daejeon Korsel. Karena penduduknya pada jam 7 malam sudah sangat sepi. Lw akan jarang banget liat orang berkeliaran jam segitu. Tetapi bedanya kalau Daejeon itu daerah pelajar, disini daerah pertanian gitu. Gw bercita-cita kalau uda jadi orang kaya dan udah tua, gw bakal ngabisin sisa hidup gw disini karena tempatnya yang asri, gak bising, ga kuno juga tapi karena internet disini masi kencang wkwk. Hidup bagaikan di film harvest moon, yakni makan dari hasil olahan yang ditanam di lahan sendiri hehe. Di Kawaguchiko, yang paling penting untuk dieksplor adalah melihat gunung Fuji. Hanya saja selama 2 hari disini, kita ga dapat gunung Fuji. Sedih banget ya, karena bertepatan dengan mendung di daerah sana. Tetapi ya uda lah, karena kita masi bisa lihat momiji festival dan masi bisa liat shiba inu yang terawat wkwk. Untuk bisa ke momiji Festival, kita harus pergi ke stasiun tempat kita datang sebelumnya dan membeli tiket bus disana. Untuk harga tiketnya sendiri 1500 yen. Jadi disini kalian bisa pilih 2 tipe tiket yang bisa terusan seharian apa selama 2 hari. Harga tiket yang 2 hari lebih murah kalau dihitung-hitung hanya saja kami ke esokan harinya harus berangkat ke Osaka. Jadi beli yang tiket 1 hari 1250 yen kalau ga salah. Lupa hehe. Nah tiketnya itu ada yang jalur merah, biru dan hijau. Jadi waktu itu kita pilih yang jalur merah. Untuk sampai di momiji festival kalian. perlu ngelewatin sampai 14 shelter bis. Sesampainya di momiji festival berikut penampakannya. Jalan menuju Festival Ini banyak mobil lewat Nah mungkin fotonya kurang jelas, namun sebenarnya banyak banget orang yang dateng. Disana dijual berbagai pernak-pernik unik yang bikin kantong jebol kalo buat orang Indonesia wkwk. Di daerah sekitar momiji Festival, banyak sekali tempat bagus yang wajib lw kunjungin. Berikut foto-fotonya Nah kalau diliat di foto diatas, kita bisa jalan ke atas karena masih banyak tempat seru diatas sejenis temple gitu dan museum. Di museumnya sendiri ada 1 spot yang bagus buat foto. Nah kalau mau lebih bagus lagi sebenarnya bisa masuk ke dalam museumnya hanya aja kudu bayar. Duh duit lagi dah. Untuk penampakan di atasnya kayak begini Jalan setapak Jembatan Gerbang menuju museum Nah di dalamnya ada salah 1 kolam yang lumayan bagus. Bentuk kolamnya Disini kita foto bareng, berempat doank sih tapi hehe. Kalau mau naik ke atas lagi, baru deh ketemu museumnya. Halaman Museum Pardon my selfie hehe Uda sampai diatas gak akan ada tempat lagi sih. Jadi kalau mau cari tempat lain ini adalah saat yang tepat hehe. Eh tapi pas turun ada 1 rumah yang jual buah bentuknya kayak tomat. Kalian wajib beli karena harganya termasuk murah yakni 500 yen isi berapa buah. Buat informasi aja, buah ini sangat manis dan kalau di jual di tokyo harganya mencapai 350 yen per buah, jadi kalau mau cicip mending beli dimari. Nah untuk bentuk tokonya kayak gini. Toko buah enak Ketika turun, kita menuju ke tempat yang dekat danau. Disitu tempatnya banyak bunga berguguran, gatau itu sakura apa bukan. Cuma gw yakin banget kalau di musim semi, itu pasti bagus banget. Disini juga ada jalan setapak buat lari jadi tempatnya oke banget deh. Kalau mau duduk santai pakai tiker juga sebenarnya bisa hehe. Nah untuk penampakannya kayak begini. Sori kalau ada tampangnya, soalnya cuma ini doank fotonya Ganteng banget gak si negan? Nah itu yang sekitaran danau, sebenarnya sepanjang danau itu banyak tempat seru yang lain. Kalau kita punya waktu lebih sebenarnya pengen eksplor lebih jauh, karena keterbatasan waktu kita pindah tempat dulu deh. Kami menuju kereta gantung tempat bisa liat gunung Fuji karena berada diatas gitu. Nah untuk naik kereta ini biayanya 700 yen kalau ga salah untuk roundtrip dan 400 yen untuk sekali jalan. Jadi buat yang mau beli sekali jalan, gw ga ngerti tuh cara turunnya gimana wkwk. Mungkin kalian jadi ninja hatori dulu wkwk. Untuk naik kereta gantung lumayan ngantri karena memang banyak yang mau naik dan bertepatan dengan momiji festival. Harusnya ga seramai ini kalau bukan saat festival. Untuk bentuk penampakannya seperti ini. Orang pada ngantri ke atas View dari kereta gantung Keren kan? tetapi kalau yang takut ketinggian sih bisa bikin gemetaran hehe. Keretanya suka goyang-goyang sendiri pas diatas. Jadi kalau naik kereta ini banyak-banyak berdoa aja deh. Sesampainya diatas sebeneranya kalian bisa liat gunung Fuji, kalau ga mendung. Ya kemaren pas gw kesana itu mendung dan ketutupan awan. Shit banget ga tuh? Tetapi ya uda lah kan bisa kesana lain kali kalau sama pasangan eh. Untuk pemandangan dari atas seperti ini. Depan itu gunung Fuji cuma ketutupan awan Ini juga ketutupan awan Kalau mau naro harapan, cuma bayar yak Yang ini juga lonceng cinta, bayar juga Di atas juga ada hutan gitu, cuma ga berani masuk. Horor suruh bayar juga kayaknya wkwk Nah karena ga dapat gunung Fuji, kita langsung turun deh. Ya mau gimana lagi karena mendung jadi ga bisa ngapa-ngapain juga. Turunnya naik kereta gantung lagi, tapi kali ini lebih seram karena bisa langsung ke bawah tanpa ngeliat keretanya. Dan beruntung juga karena dapat giliran pertama masuk jadi bisa dapat spot buat moto. Nih kalau mau liat fotonya. Kalau dari atas Setelah muter-muter disini kita langsung menuju spot berikutnya yakni sisi lain dari danaunya. Jadi kalau misalnya kita tadi dari sisi momiji festival, kita pindah ke tempat yang lain dekat dengan jembatan. Nah dekat situ sebenarnya ada tempat mainan lama gitu, cuma gw ga kesitu karena yang lain pada gamau. Yang mau cuma Renan doank, trus kata Renan kalau mau cari mainan mending di Akihabara aja. Berhubung dia wibu jadi gw percaya aja wkwk. Nah kalau naik bisa dengan rute merah diatas, kita berhenti di shelter no 3. Itu sudah dekat sebenarnya dengan stasiun awal keberangkatan. Jadi kalau mau olahraga bisa jalan kaki, tapi ya ga usa jalan kaki juga. Tiap hari di Jepang jalan kaki mulu soalnya huft. Di dekat danau ini sebenarnya ada satu spot yang keren banget buat foto langsung background gunung Fuji. Tetapi ya itu apesnya kita gabisa foto karena lagi mendung. Sedih banget yak. Untuk penampakan sisi lain dari danau yang dekat jembatan kayak begini. Di Jepang miara binatang bisa diajak jalan-jalan sehat Ada kucing kesayangan cewe gw juga wkwk Seperti yang gw bilang sebelumnya, ada 1 spot yang wajib kalian foto pada saat hari lagi cerah karena pasti akan dapat gunung Fuji sebagai background. Nah spotnya adalah disini. Dibalik patung itu gunung Fujinya Jadi ceritanya pas minta foto ini, ada orang Jepang yang ngasi tau kalau dibelakang patung ini sebenarnya kalau cerah bakal keliatan gunung Fujinya. Nah jadi buat yang pengen foto gunung Fuji tanpa harus ke atas bisa foto dari sini ya. Untuk lanjutan perjalanan cerita gw berikutnya akan gw tulis di post yang beda ya karena ini uda lumayan kepanjangan hehe. Sampai jumpa di post berikutnya yakni Osaka. Sebelum mewabah di Indonesia, COVID-19 sudah lebih dulu mendarat di Jepang. Kala itu, kasus positif COVID-19 di Jepang belum sebanyak sekarang dan orang-orang masih beraktivitas seperti biasa. Sama halnya dengan masyarakat Indonesia yang masih santuy karena belum adanya kasus COVID-19. Meskipun begitu, agenda wisata ke negara yang terpapar COVID-19 tetap menimbulkan dilema, lho. Kami pun mewawancarai salah satu traveler yang wisata ke Jepang pada bulan Februari 2020 lalu. Ita-san, seorang pecinta travelling ini bakal berbagi pengalaman ke Jepang saat wabah COVID-19. Kira-kira, seperti apakah respon masyarakat dan pemerintah Jepang saat COVID-19 mulai merebak di negaranya? Berikut ini hasil bincang-bincang kami dengan Ita-san. Hi, boleh kenalan dulu dengan pembaca Hi, aku Tri Puspitasari, akrab dipanggil Ita/Itok/Ipus dan punya hobi jalan jalan dan menulis. Boleh dijelaskan kapan ke Jepang, tujuan ke mana saja, dan berapa lama di sana? Perjalanan 20-24 Februari 2020. Sampai Jakarta 25 Februari 2020 karena perjalanan pulang merupakan penerbangan tengah malam. Selama di Jepang menginap di daerah Asakusa. Objek wisata yang dikunjungi sekitaran Tokyo seperti Shibuya, Hachiko, Ginza. Juga menempuh perjalanan menggunakan JR Tokyo Wide Pass ke Kawazu dan Gala Yuzawa. Apa saja sih persiapan yang kamu lakukan saat akan liburan ke negara yang terpapar COVID-19? Update informasi seputar kondisi di negara tujuan dari Erni teman yang tinggal di Jepang. Jaga kesehatan sejak masih di Indonesia. Beberapa hari sebelum berangkat, kami memaksimalkan peningkatan daya imun. Kami juga membawa hand sanitizer, masker, cairan alkohol, dan tablet multivitamin. Dengar-dengar ke Jepang dengan teman-teman? Saat mendengar tentang COVID-19, bagaimana respon kamu dan teman-teman? Terus terang, aku sendiri panik dan sempat ada pikiran pengin membatalkan. Namun, merasa agak sayang saja karena dapat tiket promo ke Jepang yang murahnya kebangetan mendapatkan promo tiket setahun sebelumnya-Red. Selain itu dalam trip ini, akulah yang membuat itinerary jadi sangat berat rasanya kalau harus di-cancel. Belum tentu di lain kesempatan bisa dapat tiket semurah itu. Aku terus berkomunikasi dengan Erni. Dari Erni aku mendapat update bagaimana kondisi Jepang saat ini. Jumlah positif COVID-19 di sana bertambah tapi jumlahnya masih sedikit dan belum red zone. Darinya aku disarankan untuk senantiasa menjaga kebersihan. Ternyata diam-diam, teman-teman aku pun mencari informasi seputar kondisi Jepang saat itu. Bedanya, mereka tetap mantap untuk maju. Jadilah aku termotivasi dan semangat lagi untuk ke Jepang. Akhirnya usaha preventif kami lakukan dengan maksimal. Menjaga kebersihan jelas. Kami membawa hand sanitizer kemana-mana. Selain itu kami juga membawa semprotan alkohol yang kami gunakan untuk menyemprot apa pun yang bersinggungan dengan kami. Pakai masker. Saat pulang ke penginapan, semua barang yang kami bawa dari luar, termasuk winter coat, kamu semprot alkohol, berikut dengan seisi kamar. Kami juga meminimalisasi makan di luar dan memilih masak sendiri. Bagaimana kondisi Jepang saat kamu ke sana saat ada wabah COVID-19? Mohon dijelaskan kesan kamu dengan cara orang Jepang dalam menyikapi COVID-19? Sudah mulai ada beberapa yang positif COVID-19. Cuman belum banyak. Mereka juga sudah dikarantina, jadi agak lega. Kondisinya juga habis ada yang berita kapal yang penumpangnya ada yang positif COVID-19 Diamond Princess-Red, terus satu kapal dikarantina. Dapat informasi dari Erni kalo nanti di pesawat ada satu saja penumpang yang panas dan menunjukkan tanda-tanda COVID-19, langsung seisi pesawat karantina 14 hari dan nggak boleh masuk Jepang. Kami masih berani maju, positive thinking itu sangat diperlukan. Cuma ya agak konyol juga waktu persiapan membawa pakaian yang seenggaknya bisa untuk 14 hari, jaga-jaga kalau dikarantina, he-he. Kalau aku lihat, kesadaran dari warga Jepang sendiri sudah tinggi. Jadi mereka semua pakai masker, baik wisatawan maupun yang jualan di objek wisata. Dalam hal kebersihan juga. Jadi, pemerintah dalam menerapkan kebijakan pencegahan COVID-19 menjadi lebih mudah. Pemerintah Jepang juga lebih ketat. Meski sedang ada wabah COVID-19, adakah pengalaman berkesan selama liburan ke sana? Liburannya sangat berkesan. Senang banget bisa lihat sakura mekar dan salju sekaligus di satu waktu. Benar-benar momen langka. Seneng banget akhirnya bisa naik shinkansen. Pokoknya memberikan pengalaman banget lah, posisi ini juga trip pertama yang mana aku dapat job desk bikin itinerary. Apalagi waktu itu juga buka jastip dan merupakan pengalaman pertama dalam hal buka jastip. Merasa tertantang juga karena gimana caranya bisa survive di tengah kondisi yang agak mencekam waktu itu. Pokoknya trip ini benar-benar membuat aku keluar dari zona nyaman. Dan yang aku yakini, orang yang berani keluar dari zona nyaman berarti sudah berhasil naik ke anak tangga selanjutnya. Adakah tips yang ingin kamu share dengan pembaca Tips dari aku, kalau mau liburan ke Jepang, karena kondisi sekarang sudah seperti ini ya ditunda dulu saja nanti kalau dunia sudah benar-benar aman dari COVID-19. Nanti pun ketika sudah bisa jalan-jalan lagi, lanjutkan untuk memiliki gaya hidup bersih dan sehat, jangan hanya saat ada COVID-19 saja. Yang paling penting juga adalah jangan panik dan tetap positive thinking. Percayalah dengan positive thinking itu membantumu dalam banyak hal. Bahkan orang yang secara fisik sehat saja bisa sakit karena panik dan negative thinking. Satu lagi, buat kamu yang ingin ke Jepang, ada baiknya memilih akhir bulan Februari. Di momen itu kamu bisa melihat sakura mekar berjenis kawazu sakura dan salju sekaligus. Dan buat menghemat bujet, ada baiknya menggunakan JR. Ini akan menolongmu banget kalau kamu menuju destinasi wisata Jepang yang jauh-jauh seperti Kawazu dan Gala Yuzawa seperti aku kemarin. Dari wawancara pengalaman ke Jepang saat wabah COVID-19 ini, kita bisa memetik pelajaran bahwa langkah preventif sangat diperlukan. Ita-san dan teman-temannya pulang ke tanah air dengan selamat dan kondisi tubuh yang sehat karena melakukan langkah-langkah pencegahan. Kita pun juga bisa harus belajar untuk tidak panik, tetapi selalu waspada dan senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Nah, untuk saat ini kita DiRumahAja dulu ya. Kamu bisa mengisi aktivitas DiRumahAja dengan bikin masker Daiso DIY, lho. Nanti, jika pandemi COVID-19 sudah berakhir, kita bisa wisata ke Jepang lagi!!!! Senang dengan artikel ini? Bagikan dengan teman dan travel buddies Anda dengan menggunakan tombol social media share dibawah ini! Last Updated 16-November-2022 Haiiii pembaca setia blog gue kaya ada aja yang ganteng dan cantik, kalau kalian tidak sengaja mampir ke post ini untuk mencari info seputar Anime, AKB48, Gundam maka anda 101% di jamin tidak akan menemukan info tersebut! Karena pada post ini gue mau sharing catatan perjalanan gue jalan-jalan keliling Jepang selama 10 hari dan 6 kota yaitu Tokyo, Kyoto, Osaka, Nara, Kobe, Himeji Selain itu ada info seputar penerbangan, visa, itinerary, biaya, internet wifi, biaya dan informasi lain nya yang akan berguna buat kamu yang ingin ke Jepang * * * * * Penerbangan ke Jepang Untuk dapat menuju Jepang dari Indonesia, ada banyak maskapai penerbangan yang dapat di gunakan, dapat di cek melalui website SkyScanner. Di Jepang terdapat banyak bandara Internasional, namun yang biasa nya di jadikan tempat kedatangan yaitu Bandara Internasional Haneda yang terletak di kota Tokyo, Bandara Internasional Kansai yang terletak di kota Osaka, dan Bandara Internasional Chitose yang terletak di kota Sapporo. Untuk penerbangan dari Jakarta ke Jepang, bagi anda yang low budget bisa menggunakan maskapai berjenis LCC Low Cost Carriers dengan catatan harus beli tiket berjenis promo karena kalau tidak promo, harga nya tidak terlalu jauh berbeda dengan maskapai berjenis Full Services Berikut maskapai yang gue rekomendasikan untuk penerbangan dari Jakarta 1. AirAsia – transit di Kuala Lumpur LCC – harga promo kisaran – juta rupiah Pulang Pergi 2. Garuda Indonesia Full Services harga kisaran – 7 juta rupiah pulang pergi Untuk mendapatkan tiket promo jenis LCC, bisa dibaca tips dan trik nya pada post berikut Cara, Tips dan Trik Membeli Tiket Pesawat Promo Murah Secara Online * * * * * Visa Jepang Visa Jepang Untuk dapat masuk ke Jepang dengan menggunakan Passport WNI Sipil, maka kita harus mempunyai Visa Jepang. Cara mendapatkan Visa Jepang, dapat di baca cara nya pada Cara, Syarat dan Pengalaman Mengurus Visa Jepang. Tapi sebelum mempersiapkan persyaratan Visa Jepang, pastikan anda terlebih dahulu punya Paspor ya! Cara membuat / memperpanjang Paspor dapat di lihat cara nya di sini Cara Membuat / Memperpanjang Paspor 2020. Per 1 Desember 2014, kabar gembira khusus buat pemegang E-Passport Indonesia karena pemerintah Jepang memberikan Bebas Visa Jepang Visa Waiver dengan cara hanya cukup mendaftarkan E-Passport nya di Kantor Kedutaan Jepang, detail nya dapat di baca pada Bebas Visa Jepang dengan E-Passport. * * * * * 4 Musim di Jepang Musim Semi, Panas, Gugur, Dingin di Jepang Di Jepang terdapat 4 musim yaitu Musim Semi Maret – Mei , Panas Juni – Agustus , Gugur September – November dan Dingin Desember – Februari . Setiap musim di Jepang mempunya keunikan masing-masing yang tidak boleh anda lewatkan Pada Musim Semi Spring , wisata piknik sambil melihat bunga Sakura yang bermekaran tentu menjadi tujuan utama pada musim ini. Permasalahan utama nya adalah timing bunga Sakura mekar di tiap kota Jepang itu berbeda, sehingga anda perlu jeli memilih hari dan bulan yang tepat. Untuk prediksi bunga Sakura mekar di tiap kota Jepang dapat di cek pada link berikut, Japan-Guide Cherry Blossom Forecast. Pada Musim Panas Summer , akan banyak festival kembang api atau dalam bahasa Jepang disebut dengan “Hanabi Taikai”. Untuk melihat jadwal festival kembang api tersebut dapat di cek pada link berikut, Japan-Guide Hanabi Taikai. Pada Musim Gugur Autumn , mata anda akan di manjakan dengan pemandangan daun-daun berguguran dan berwarna kemerahan hingga ke orange-an! Pada Musim Dingin WInter , saat nya waktu untuk bermain salju dan ski! Dari keempat musim di atas, yang paling saya suka adalah musim Gugur, alasan nya karena udara nya masih cukup bersahabat dan pemandangan daun-daun kemerah-merahan itu sangat menyegarkan mata Oh ya jangan lupa juga untuk selalu mengecek prakiraan cuaca hari itu dan besok ketika travelling ke Jepang, gue bisa katakan tingkat akurasi nya 95% berkaca pengalaman travelling gue ke Jepang kemarin di musim Panas, jadi kalau di katakan besok hujan ya arti nya hujan, jadi pastikan bawa payung atau engga gigit jari dah gara-gara kehujanan di jalanan Anda bisa menggunakan link berikut untuk mengecek prakiraan cuaca di Jepang, Japan Weather Forecast. * * * * * Itinerary Keliling Jepang Itinerary Liburan Ke Jepang Jepang terlalu luas jika hanya di explore hanya selama 10 hari karena terlalu banyak tempat yang harus di kunjungi. Jika ada kesempatan pergi ke Jepang lagi, gue pengen banget explore kota Tokyo dan pulau Hokkaido di utara Jepang. Berikut cerita perjalanan gue selama 11 hari, dapat di lihat detail nya pada masing-masing hari Link akan di update jika Post nya sudah jadi Hari 1 Tidur di Bandara Haneda Tokyo Demi Ngirit Hari 2 Senang sekaligus Sebel Pergi ke Kawaguchiko Lake ~ Tokyo Shinjuku Shopping Area, Kawaguchiko Lake Hari 3 Pengalaman Keliling Tokyo Full Day Hachiko, Shibuya, Harajuku, Akihabara Hari 4 Ketemu Naruto di Toei Kyoto Studio Park Toei Uzumasa Eigamura ~ Kiyomizudera Temple Hari 5 Seharian Keliling Kyoto Fushimi Inari, Arashiyama, Kinkakuji Temple, Gion Hari 6 One Day Trip Nara dan Kobe dari Osaka Todaiji Temple, Kobe Tower, Kobe Harborland Hari 7 Osaka Castle, Osaka Aquarium Kaiyukan – Tempozan Ferris Wheel, Shinsaibashi Hari 8 Osaka Museum Housing and Living, Shitennoji Temple, Daisen Park Hari 9 Putih nya Himeji Castle dan Megah nya Umeda Sky Building Hari 10 Dotonbori Osaka – Tempat Asyik Jalan-Jalan Santai, Shopping dan Kuliner * * * * * Biaya Keliling Jepang 10 hari 6 kota Japan Money Karena detail pengeluaran perhari nya sudah di jelaskan di tiap post per hari nya, maka di sini gue akan menjelaskan total pengeluaran trip keliling 10 hari 6 kota di Jepang berdasarkan pengalaman pribadi. FYI, ini bukan biaya backpacker ya, lebih tepat nya flashpacker 1 Yen = Rp 110 Pesawat Pergi Jakarta – Kuala Lumpur – Tokyo Haneda AirAsia – Sharing Bagasi 20 KgRp Pesawat Pulang Osaka Kansai – Kuala Lumpur – Jakarta AirAsia – Bagasi 25 Kg and MealRp Jepang Single EntryRp 7 Malam di 3 Tokyo – 1 Malam di Khaosan Tokyo Laboratory Private Room 3 orang = Kyoto – 2 Malam di Backpackers Hostel K’s House Private Room 4 orang = Osaka – 2 Malam di Backpackers Hotel Toyo Private Room 1 orang = Osaka – 2 Malam di Hotel Shin Imamiya Private Capsule Room 1 orang = Yen = Rp lokal di 6 2 Day Pass Tokyo Subway = Airport Haneda ke Sengakuji Station = 410 Pasmo Card dan Top Up = Tiket Bus Shinjuku Station ke Kawaguchi Station One Way Yen = Sight Seeing bus di sekitar Kawaguchi Lake = Willer Bus Tokyo ke Kyoto Bus S123 = 2 pcs – 1 Day Pass Kyoto Bus 500 Yen = 3 Day Kansai Thru Pass = 2 pcs – 1 Day Pass Osaka Subway 800 Yen = Yen = Rp Makan, Jajan, Ngemil 10 Yen = Rp Masuk Tempat Yen = Rp Sewa Pocket Egg WIFI di Jakarta 7 gb = Rp Rp Pengeluaran Jepang 10 Hari Exclude Belanja dan Oleh-Oleh Rp Pengeluaran terbesar gue untuk trip Jepang ini adalah belanja fashion dan oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat terdekat. Banyak harga fashion murah di bawah 1000 Yen dengan kualitas H&M dan Uniqlo yang tentu buat gue lapar mata’ saat itu terus kalap deh belanja nya Untuk oleh-oleh Tokyo Banana gue kebetulan membeli di Bandara Kansai harga nya Yen untuk isi 12 dan 953 Yen untuk isi 8, sedangkan Kitkat plastik besar seperti pada gambar rata-rata di kisaran 280 Yen / bungkus. Kalap Belanja di H&M dan Uniqlo Jepang Oleh-oleh Tokyo Banana, Kitkat, Chocobi * * * * * Penginapan Jepang AGODA Harga rata-rata penginapan sekelas hostel untuk level nyaman dan murah di kisaran – Yen tergantung kota dan lokasi nya. Tokyo, menurut gue adalah kota paling mahal menurut untuk biaya penginapan semalam nya. Gue menggunakan BOOKING]dot]COM sebagai sarana tempat booking penginapan disana, bayar nya full cash langsung di hari H nya tiba di penginapan. Berikut list penginapan di Tokyo, Kawaguchiko, Hakone, Kyoto dan Osaka yang recommended untuk di jadikan tempat tinggal selama trip ke Jepang Klik pada link untuk detail penginapan nya TOKYO Sakura Hostel Asakusa Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Twin Room untuk 2 orang K’s House Tokyo Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm, Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Twin Room untuk 2 orang, Mulai dari Rp tipe Kamar Standard Twin Room with Sofa untuk 3 orang Khaosan Tokyo Laboratory Mulai dari Rp / malam, tipe kamar Triple Room untuk 3 orang Khaosan Tokyo Samurai Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm KAWAGUCHIKO DAN HAKONE K’s House Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Double Bed untuk 2 orang K’s House Fuji View Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Double Bed untuk 2 orang K’s House Hakone – Onsen Hostel Mulai dari Rp / malam tipe Single Futon Kamar Dorm KYOTO K’s House Kyoto Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp tipe kamar Triple Room untuk 3 orang J-Hoppers Kyoto Guesthouse Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Standard Room untuk 3 orang Kyoto Hana Hostel Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Japanese Style Twin Room – Dekat dengan JR Kyoto Station! OSAKA Backpacker Hotel Toyo Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Single Room dan Mulai dari Rp tipe Kamar Twin Room untuk 2 orang Hotel Shin Imamiya Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Single Capsule Room dan Mulai dari Rp tipe Kamar Double Capsule Room untuk 2 orang J-Hoppers Osaka Guesthouse Mulai dari Rp malam tipe Kamar Dorm, Mulai dari Rp tipe Kamar Double Room, Mulai dari Rp 1juta / malam tipe Kamar Triple Room GUEST HOUSE B’s Five Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm – Dekat dengan Glico Man Sign di Dotomburi Berikut Review penginapan yang gue gunakan selama di Jepang Hostel Khaosan Tokyo Laboratory dan K’s House Kyoto – Hostel Nyaman Khaosan Tokyo Laboratory dan K’s House Kyoto Hotel Toyo dan Hotel Shin Imamiya di Osaka, Hotel di Osaka Murah, Meriah, Mewah – Hotel Toyo dan Hotel Shin Imamiya * * * * * Voucher Discount Tujuan wisata turis ke Tokyo / Osaka pasti menuju Universal Studio Japan atau Disneyland Tokyo. Kabar baik nya bisa beli beli tiket atraksi ini secara online loh, bisa di klik di link di bawah ya * * * * Internet Jepang Internet merupakan hal penting banget buat gue selama trip ke Jepang, selain buat eksis di social media, internet di sini sangat berguna banget buat menunjukkan jalan, rute subway, kereta, bus dan juga tempat wisata yang akan gue kunjungi. Karena jumlah total peserta trip ke Jepang ini ada 4 orang, jadi nya opsi menyewa Pocket Wifi dari Indonesia merupakan pilihan terbaik buat kelompok gue. Alternatif nya buat yang mau melakukan membeli SIM Card Jepang / menyewa Portable WIFI secara online tetapi melakukan pick up barang nya di bandara Jepang, bisa mencoba link di bawah * * * * Aplikasi Petunjuk Arah – Google Maps Tampilan Google Maps Jepang Buat anda yang ingin mengandalkan Free Wifi selama berwisata ke Jepang, gue sarankan berpikir 10x karena itu bukan lah pilihan yang menguntungkan. Lebih baik keluar uang lebih untuk mendapatkan fasilitas internet di Jepang karena hal tersebut dapat membantu anda dalam mencari petunjuk arah “How to Get There” ke tempat yang anda ingin tuju. Pada trip Jepang ini, gue hanya mengandalkan pocket WIFI Internet dan aplikasi “Google Maps”, hasil nya? Engga ada tuh acara nyasar Oh ya asik nya di aplikasi “Google Maps” ini adalah gue bisa mengetahui line kereta yang di gunakan adalah line JR atau bukan, karena tidak semua pass mengcover JR sehingga harus di butuhkan alternatif line lain yang tidak memerlukan line JR, untung nya dengan aplikasi “Google Maps”, semua masalah tersebut dapat di selesaikan dengan mudah. Yang paling penting adalah petunjuk nama stasiun yang diberikan semua dalam BAHASA INGGRIS, kalau dalam kanji mah bisa bohwat dah! * * * * * Transportasi Jepang Tokyo Subway, Kyoto Bus, Kansai Pass, Osaka Subway Di Jepang ada banyak sekali jenis Pass yang sangat berguna untuk menghemat pengeluaran transportasi kamu buat yang suka berpindah-pindah lokasi menggunakan Subway / Kereta. FYI harga tiket satuan Subway / Kereta itu mahal, jadi lebih baik gunakan Pass. Alternatif nya buat jenis transportasi yang tidak tercover oleh Pass, bisa membayar menggunakan Pasmo Card untuk segala jenis transportasi Subway, Kereta, Bus yang penggunaan nya hanya tinggal Top Up dan Tapping, tidak perlu repot membeli tiket satuan terus menerus. Yang mau beli Subway Pass, Transfer Kereta / Bus dari Bandara ke Pusat Kota, bisa cek link di bawah ya menentukan Pass yang cocok untuk acara travelling ke Jepang adalah harus membuat itinerary acara mau kemana aja selama di Jepang, dari rundown itinerary tersebut baru bisa di tentukan jenis Pass mana yang meng-cover rute yang dipakai. Berikut macam-macam pass di Jepang yang sekira nya berguna buat anda beli Japan Rail Pass Macam-Macam Pass yang berguna untuk keliling di Tokyo JR East Pass JR Tokyo Wide Pass Tokyo Subway Pass + Airport Return Haneda or Narita Kyoto Bus dan Subway Pass Osaka Amazing Pass Buat Keliling di Kota Osaka Seharian Kansai Thru Pass Berguna untuk keliling di Kansai Area seperti Osaka, Kyoto, Nara, Kobe, Himeji, Wakayama, dll Hankyu Touris Pass Keliling Osaka, Kyoto, Kobe – Hanya Valid di semua jalur Hankyu Willer Express Bus Pass Buat Pecinta Bus Jepang untuk Perjalanan Jarak Jauh JR Pass itu sendiri macam-macam nya banyak, khusus JR Pass sendiri hanya bisa di beli di negara asal tidak bisa di beli di Jepang langsung , selain itu bisa di beli di Jepang langsung, untuk yang mau membeli secara online, bisa mencoba link di bawah jamin trusted! * * * * Colokan Listrik di Jepang Colokan Listrik Jepang Jangan lupa bawa converter listrik ini sejak dari Indonesia kalau berwisata ke Jepang atau anda akan kerepotan untuk urusan charge gadget anda. Beli di Jepang langsung juga engga recommended ya, pengalaman gue hunting converter listrik ini di Akihabara Tokyo untuk teman gue yang lupa bawa, gue harus sampai cari kira-kira 7 toko baru dapat toko elektronik yang jual converter listrik ini * * * * * Info Lain Berikut list-list website yang sekira nya berguna buat anda untuk referensi ke Jepang Japan Guide Semua tentang Jepang ada di sini Hyperdia Untuk Menghitung Biaya Transportasi Japan Rail JR Pass Calculator Untuk Membandingkan Biaya Perjalanan Antara JR Pass dengan Non JR Pass * * * * * QUESTION ??? Jika ada pertanyaan lain seputar travelling ke Jepang, jangan ragu untuk di tanyakan ya via komentar, siapa tau gue bisa jawab NOTE JANGAN minta tolong gue untuk buat / menyusun itinerary ya karena gue sendiri juga tidak ahli dalam urusan itinerary~ dan jangan tanya tentang tempat wisata / kuliner yang recommended di Jepang! Ketika Anda memutuskan untuk berlibur ke Jepang, maka Anda ingin mencari banyak informasi terkait dengan liburan Anda ke Jepang. Anda bisa mencari banyak referensi dari buku, artikel dan banyak sumber lainnya yang relevan. Hal ini akan sangat membantu Anda saat memutuskan perjalanan Anda ke Jepang. Pengalaman Jalan-Jalan Ke Tokyo Jepang Pertama Kali Walaupun ada beberapa catatan dalam perjalanan saya ke Jepang, namun secara umum Jepang memiliki kota-kota yang sangat indah dan menyenangkan, termasuk Tokyo. Berikut ini beberapa hal menarik yang ada di Jepang. Semoga bisa membantu Anda menyusun liburan! Hal Menarik Di Tokyo Tokyo, sebagai ibukota Jepang yang menjadi simbol kehidupan modern memberikan banyak kesan futuristik bagi pendatang. Namun, di balik megahnya Tokyo yang modern itu, masih terdapat keindahan kota tua yang eksotis dan cantik. Tokyo juga menjadi sebuah tempat terbaik untuk urusan perut. Anda bisa berburu banyak makanan Jepang yang unik dan menggiurkan. Ada banyak sekali pilihan makanan unik yang bisa Anda coba di Tokyo. Tidak hanya itu, Tokyo juga memberikan kesempatan untuk merasakan kenyamanan berbelanja dengan banyaknya tempat belanja terpadu. Berapa Lama Waktu Yang Dibutuhkan Di Tokyo? Untuk berlibur di Tokyo, rasanya waktu yang lama pun tidak cukup untuk Anda. Namun, kami merekomendasikan waktu ideal untuk berlibur ke kota ini, yaitu selama 5 hari saja, terutama dengan paket yang kami tawarkan. Kesan Pertama Jalan-Jalan Ke Tokyo Berikut ini beberapa tempat di Tokyo bagi yang ingin berjalan-jalan. Tsukiji Fish Market, yang merupakan pasar ikan di Jepang dan merupakan pasar ikan terbesar di dunia. Museum di Tokyo, yang terdiri dari Tokyo National Museum, Mitsubishi Ichigokan Museum Tokyo Station Area, Nezu Museum Harajuku/ Aoyama dan Tokyo Metropolitan Teien Art Museum. Wisata alam di Tokyo yang terdiri dari Shinjuku Gyoen Garden, Meiji Jingu Shrine, Nezu Museum, Institue for Nature Study, dan Tokyo Metropolitan Teien Art Museum. Candi dan kuil, seperti Meiji-jingu, Yasakuni-jinja, Kanda Myokin, Asakusa-jinja, Toshogu-jinja, Nogi-jinja, dan Namiyoke Inari-jinja. Ada pula candi budha seperti Senso-ji, Zenkou-ji, Yushima Seido, dan Zojo-ji. Aktivitas Bersama Anak Di Tokyo Ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi, antara lain adalah Disneyland Tokyo, DisneySea Tokyo, Odaiba Tokyo da Ghibli Museum. Tempat-tempat ini merupakan tempat wisata yang baik untuk anak-anak dan keluarga. Wisata Belanja Kota Tokyo Anda juga bisa berbelanja di kota yang satu ini. Ada beberapa daerah di Tokyo yang bisa menjadi destinasi wisata belanja Anda, yaitu Ginza, Mitsukoshi Department Store yang terletak di Nohombashi, Shibuya, dan Shinjuku. Dijamin, Anda akan merasakan asyiknya belanja di sana. Tentunya jawabannya tergantung pada budget dan isi kantong Anda. Anda bisa mengikuti beberapa paket wisata ke Jepang yang tentunya memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan berangkat sendiri karena paket wisata sudah kerjasama dengan maskapai penerbangan dan hotel. Anda bisa mencari banyak tempat yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Biasanya, ada beberapa penginapan yang nyaman dan memiliki cita rasa khas jepang yang tradisional namun sangat cantik. Anda juga bisa menginap di beberapa hotel berbintang. Kapan Waktu Liburan Terbaik Ke Tokyo? Kami sarankan Anda untuk liburan ke Tokyo kapan pun. Tokyo memiliki pesonanya tersendiri setiap musim. Namun, jika Anda ingin merasakan asyiknya menonton bunga Sakura yang mekar, Anda bisa berkunjung pada musim semi. Nah, itu tadi beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum berangkat ke Tokyo. Semoga, liburan Anda aman dan menyenangkan, ya!

pengalaman jalan jalan ke jepang